Posted by : Unknown
Saturday, August 17, 2013
Mike Lazaridis. Lahir 14 Maret
1961, di Istambul Turki. Sebenarnya, nama lengkapnya adalah Mihalis
Lazaridis. Dia bukan asli Kanada. Orangtuanya berdarah Yunani. Pada usia
lima tahun, ia ikut keluarganya pindah ke Kanada. Mereka menetap di
Windsor, Ontario. Mike sudah menunjukkan bakat, kepintaran dan
ketekunannya sejak usia 12 tahun, di tahun 1979, dia memenangkan hadiah
dari Perpustakaan Umum Windsor karena ia telah membaca semua buku sains
koleksi perpustakaan tersebut. Sejak kecil ia candu membaca.
Mike beruntung karena orangtua dan lingkungan sekolahnya sangat memungkinkan ia mengembangkan bakat dan minatnya pada elektronika. Tahun 1979, ia mulai kuliah di University of Waterloo, Ontario, Kanada. Di sinilah ia mulai merintis RIM (Research In Motion Limited). Tahun 1984, semasa masih mahasiswa, Mike ikut lomba tender di perusahaan raksasa otomotif General Motors. Proyeknya adalah merancang sistem display pengontrol jaringan komputer. Dia menang dan dapat hadiah berupa kontrak kerja senilai 500 ribu dolar AS.
Mike sangat serius dalam mengembangkan perusahaannya itu. Sebelum mengembangkan BlackBerry, pada tahun 1999 RIM bekerja sama dengan RAM Mobile Data dan perusahaan ponsel Ericsson yang lebih dahulu terkenal, mengembangkan Mobitex. Ini adalah perangkat data bergerak yang dirintis oleh Ericsson.Hasilnya? Diluncurkanlah Inter@ctive Pager 950. Agustus tahun 2000 produk ini mulai dipasarkan. Ukurannya kira-kira sebesar sabun mandi. Di pasar ia bersaing dengan SkyTel, produk sejenis – sama-sama pager dua arah - milik Motorola. Produk ini tak berhasil di pasar.
Mike adalah seorang visioner dan inovator Yang mampu melihat jauh ke masa depan dan bisa menciptakan sesuatu yang diperlukan oleh orang untuk hidup nyaman dalam kondisi di masa depan yang sangat membutuhkan pertukaran informasi dan juga data. Hingga akhirnya Ia berhasil membuat sebuah gadget pintar yang dapat memenuhi kebutuhan pertukaran informasi dan data secara realtime baik dengan cara
mengirimkan teks, suara, dan bahkan
Push mail. Namun, terjadi kendala ketika produk itu akan diluncurkan,
yaitu masalah Brandmark atau nama pasaran produk. Saat itu RIM memaki
jasa Lexico Branding di California. Sebuah perusahaan konsultan merek
terkenal di Amerika namun masih saja belum menemukan nama yang pas,
mudah diingat dan memiliki nilai jual tinggi. Setelah lama memikir dan
melihat bentuk serta logo pada produk tersebut tercetuslah nama
"Blackberry". "BlackBerry mudah melekat di ingatan, lebih baik daripada
nama-nama seperti ProMail atau MegaMail," kata Placel (Pimpinan Lexico
Branding California)
Nama Blackberry diambil setelah melihat logo gambar yang berbentuk butiran-butiran serta warna produk tersebut yang hitam legam. Dan dengan mengusung nama brand tersebut BlackBerry kini terjual hampir 100juta unit di 91 negara, bekerja sama dengan 500 operator, dan menguasai 20.8 persen pasar telepon pintar. Hanya kalah dengan Nokia Syimbian OS.
Aktivitasnya semakin padat dan bakat usahanya kian terasah setelah mendapat kontrak senilai 500.000 dollar AS dari General Motors (GM). Tugasnya adalah membangun display kontrol jaringan komputer di raksasa otomotif itu..
Namun, ada fakta unik pada kisah ini. Bahwa dibalik kesuksesan RIM sebagai pencetak Blackberry ternyata Mike Lazaridis adalah seorang Mahasiswa Drop uot. Ia yang sejak kecil maniak mengutak-atik barang elektronik namun tak selesai kuliah di jurusan Teknik Elektro. Dia di-drop out, hanya dua bulan menjelang wisuda di University of Waterloo, Kanada. Ia lebih memilih sibuk mengurusi perusahaan yang ia dirikan sambil kuliah.
Tentunya tak berlebihan pula menyandingkan nama Lazaridis dengan pemilik Microsoft, Bill Gates, dan pemilik jaringan sosial Facebook, Mark Zuckerberg. Sebab, tangan dingin mereka mampu melahirkan produk barn dalam waktu relatif singkat dan menjadi ikon gaya hidup manusia.
>>Follow me on Twitter<<