Posted by : Unknown
Saturday, August 17, 2013
London - Sempat menjadi perdebatan, teknologi garis gawang akhirnya digunakan di Liga Primer Inggris. Teknologi tersebut sangat membantu wasit lebih jeli mengambil keputusan.
Teknologi garis gawang akhirnya digunakan saat pertandingan Arsenal kontra Aston Villa, Sabtu (17/8/2013). Di menit ke-52, sepakan pemain The Villans, Fabian Delph membentur mistar dan bola memantul ke bawah mengenai garis gawang.
Untuk memastikan apakah bola tersebut sudah melewati garis, maka teknologi itu akhirnya digunakan. Sistemnya mirip dengan Hawkeye yang digunakan di olahraga tenis. Teknologi di sepak bola dinamakan Goal Decision System (GDS).
Chip khusus yang ditanamkan di dalam bola bisa merekam dengan jelas apakah si kulit bundar sudah melewati garis gawang atau belum. Hal itu bisa dilihat dari tayangan ulang di televisi dan hasilnya langsung diinformasikan kepada wasit yang memimpin pertandingan.
"Hal terpenting dalam sepak bola adalah gol. Apakah bola sudah melewati garis atau belum. Itu sangat penting. Itulah inti dari permainan ini. Kini kami menggunakan teknologi GDS yang amat membantu," ujar Chief Executive Liga Primer Inggris, Richard Scudamore, dilansir Soccerway.
"Saya sangat yakin dengan tingkat akurasinya yang mencapai 100 persen. Sekali lagi saya tekankan bahwa teknologi ini sangat penting. Keputusan (wasit) harus dibuat secepat mungkin dan teknologi ini sangat cepat," ia menandaskan.
Liga Primer Inggris menjadi yang pertama menggunakan teknologi ini. Namun, legenda Jerman, Franz Beckenbauer meminta agar Bundesliga menggunakan teknologi serupa usai kontroversi yang terjadi di laga Hoffenheim kontra Nurnberg akhir pekan lalu. Wasit tidak mengesahkan gol Hoffenheim yang jelas-jelas sudah melewati garis gawang.